Kak Ami dan Baby Naura :'(

Hmm.. kali ini pingin banget cerita tentang keponakanku tercinta. Ceritanya sih campur-campur, lucu, seneng tapi juga ada sedihnya. But first, Selamat ulang tahun buat mbak Vania yang ke-5 dari dek Naura, semoga semakin cerdas, cantik dan sholikhah yah :*

Muhammad Danuar Dzulfahmi, aku memanggilnya Kak Ami untuk "mbahasakne" baby Nauraku. Kak Ami adalah putra dari kakak lelakiku. Dia akan genap berusia 3 tahun tengah Juni 2013 ini.

kak Ami

Kak Ami adalah anak yang ganteng, putih, cerdas tapi masih ngompol, ngalem dan hal-hal lain yang umum dilakukan anak seusianya. Dia telah memasuki kelompok belajar ketika usianya 2 tahun. Menurut pengasuhnya, kak Ami dapat bersosialisasi dengan cukup baik dan senang mengikuti kegiatan di kelompok belajarnya. Yah, dia belajar dengan sangat baik.

Sejak usia kehamilanku memasuki 8 bulan, aku memang telah pulang kampung ke Pasuruan demi melahirkan di tempat orang tua. Dan karena tentu aku masih belum banyak pengalaman dalam mengasuh baby. Kak Ami yang tahu aku sudah pulang Pasuruan senang sekali karena ketemu lagi dengan tantenya yang cantik bin pintar tapi agak ngantukan ini (nah lho?!haha). Tiap Sabtu dan Minggu dia selalu main ke rumah utinya (ibuku) dan tanya ini itu padaku. Tapi bo', kak Ami ini kritis banget deh sampe yang ditanyain cape jawabnya karena pertanyaan yang berkelanjutan dan tidak berujung jika tidak diputar balik. Iyah, jika sudah cape jawab biasanya aku-tantenya balik tanya deh ke dia, alias aku yang gantian nanya, cara ini ampuh menyela tanya jawab panjang tersebut. Tapi aku ingat bahwa tipe kak ami yang seperti ini menandakan dia anak yang cerdas arena selalu ingin tahu, aku pun mencoba berusaha menjawab tiap pertanyaannya dengan kata-kata yang mudah ia mengerti.

Aniway, setelah babyku lahir dan kunamai Naura Alia, kak Ami hebohnya Masyaalloh. Maybe dia surprised banget tau kalo perut tantenya udah kempis dan isinya taraaaaaa.. ternyata berupa adek cantik nan solikhah nan cerdas nan imut yaitu baby Naura. Pertama kali ketemu aku di RSUD Bangil saat di ruang nifas, kak Ami malu-malu kucing apalagi disodorin baby Naura yang buat dia takjub.

Baby Naura

Alhasil setelah aku dan baby Naura pulang dari RSUD, kak Ami gak sabar untuk ngliatin sekaligus keliatannya agak gemes gitu sama Naura. Eh, dapat beberapa hari kemudian dia nyeletuk kalo dia ntar bakal punya adek sendiri dan dinamainya Safina. Dapat dari mana yah si kak Ami nama Safina? duh, aku dan kakakku cuma geleng-geleng kepala.

Hari berganti hari lambat laun aku lihat kak Ami makin care sama baby Naura. Kalo sebelumnya dia menghawatirkanku saat Naura kutinggal berdua dengannya (karena takut digemesin), aku jadi lebih tenang karena kak Ami sekarang biasa cuma mainan mobil-mobilan sambil ngliatin Naura ajah terus bilang kalo Nauranya lagi nangis ato lagi melek-melek dan seterusnya. Kak Ami bahkan bawain mainan punya dia dulu buat Naura, kincring teletubies. Tapi karena pinggirannya sudah agak pecah, aku hanya membunyikannya saja tanpa kupegangkan pada Naura.

Setiap kali dia baru datang saat main ke rumah, yang dicarinya selalu Naura, "Mana Naura?".Disuruh cuci kaki dulu gak mau deh, udah langsung pergi ke kamar dan nyariin Naura. Kalo Naura pas digendong dia maksa mau lihat, "Naura melek?". Dan dia punya panggilan sayang buat Naura yaitu Naula-ula (Naula karena kak Ami gak bisa nyebutin huruf R di awal dan tengah kalimat).

Ketika Naura sudah mulai bisa dikudang dan tertawa-tawa saat dikudang, kak Ami tiba-tiba aja nyeletukin kudangan buat Naura seperti ini, "tak-tin-tun-nada-nada" dan "tak-entuk-entak-entuk" (hihi). Baby Naura nya pun keliatan seneng banget kalo ada kak Ami nya ngudangin dia.

And then, minggu lalu aku sudah harus balik ke Jogja lagi. Akung, uti, pakdhe, budhe, kak Ami nya Naura semua ngerasa gak mau Naura ndang balik Jogja. Namun, mau gak mau abi Naura kerjanya di Jogja, jadi aku pun menguatkan diri untuk bisa segera pindah ke Jogja lagi.

Dan kak Ami minta ikut ke Jogja, ia memang terlihat agak sedih saat kami bilang Naura mau tinggal di Jogja. Saat sudah di Jogja, ibunda kak Ami bilang kalo kak Ami pas di rumah uti bilang, "mambu Naula" (bau Naura) (hikhik..aku selalu ingin nangis kalo ingat ini, berasa misahin dua kakak beradik). Beberapa hari kemudian ibunda kak Ami juga bilang kalo kak Ami bilang pengen nyusulin Naula ke Jogja, kangen katanya. Kangennya kak Ami ini beneran, dia sampe anget badannya. Bahkan setelah ibuku (utinya kak Ami dan Naula) njenguk kak Ami, dia seneng banget pas diputerin videonya Naura yang ada di hape uti. Hik..hik..

"Kak Ami, Naula-ula Insyaalloh lebaran ini pulang Pasuruan lagi kok. Semoga nanti bisa ketemu kak Ami dan main lagi sama kak Ami."

“Cerita lucu ini ditulis untuk acara Vania's May Giveaway"

ikut GA

About the Author

Istiqomah ps

Professional Blogger, giving positif values to others. an ordinary mother and wife, a humble partner and friend. Interested in kulinary, travelling, blogging, fashion and testing new quality product

6 komentar

Lidya Fitrian15 Mei 2013 pukul 12.06
Naura cantik, sekarang tinggal dimana?
BalasHapus
Balasan
Lyliana Thia15 Mei 2013 pukul 17.12
Ya ampun lucunya kak Ami, dan darimana pula dia dpt ide nama Safina..? Penting digali lebih jauh tuh hihihi..

Sedih yah, kak Ami seumuran sama keponakanku Aira, dan iya kalau Aira lagi ndak kerumah kak Vania jg sering kangen, cari2 Aira.. Hehe.. Sampe baunya pun terbayang2 yah kak Ami... Terharu... Hihihi..

Semoga kak Ami dan baby Naura sehat selalu ya, supaya bisa ketemuan lebaran nanti insyaAllah :-)

Makasih atas partisipasihya, mbak Istiq, sudah dicatat sebagai peserta.. :-)
BalasHapus
Balasan
ESSIP23 Mei 2013 pukul 12.50
Yo wis piye kalau kak Ami ikutan adek Naura aja?

matur nuwun sudah ikutan berceloteh di GA Vania's May Day

sudah tercatat sebagai peserta ya mbak..

BTW : ikut Asean Blogger juga ya?
BalasHapus
Balasan