Sebenarnya kata-kata tersebut justru membuat saya merefleksikan diri lantas berfikir ulang apa tujuan saya selama ini menggunakan gadget. Gadget sesungguhnya adalah sarana untuk berkomunikasi, jangan sampai hanya dengan gadget komunikasi saya menjadi lebih tidakberkualitas dibandingkan tanpa gadget. Yup, that's true..

Gadget yang terhubung dengan jaringan internet menjadi cukup penting bagi saya yang juga blogger untuk bisa update informasi sekaligus berbagi informasi itu kembali melalui blog. Selain itu ada what's app yang menghubungkan saya dengan teman-teman lama, internet banking untuk pembayaran secara on-line, dan masih banyak lagi kegunaan gadget yang lain. Saya juga mencari informasi mengenai tumbuh kembang anak dan bagaimana cara mengurusi rumah di search engine populer Google. Banyak info yang bisa didapatkan secara gratis dan praktis melalui Google, tanpa saya harus keluar rumah berpanas-panas. Gadget memang sangat memudahkan manusia modern untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Namun saya menyadari bahwa seringkali dengan gadget saya jadi jarang berkomunikasi secara langsung (face to face) dengan orang lain. Contohnya jika dulu sebelum ada gadget saat naik bis saya akan mengajak seseorang disamping saya ngobrol. Maka kini saat ada gadget hal tersebut makin jarang dilakukan. Atau mungkin, memberitahu/ mengundang sahabat yang jauh di luar kota melalui what's app dan telepon, padahal dulu mesti harus datang langsung ke rumahnya meski jauh. Sebenarnya sekarang pun gadget juga banyak menyediakan sarana chat face to face melalui jaringan 3G atau biasanya via skype dan sebagainya. Namun komunikasi face to face melalui gadget tentu berbeda rasanya dengan bertemu langsung dengan orang yang kita maksud.

Akhirnya saya menyadari meski hidup dengan gadget, saya harus tetap menjaga komunikasi secara langsung dengan saudara maupun teman. Karena sering pula saat komunikasi dilakukan via gadget masih saja ada miss, ada kesalahpahaman. Well, semua dari kita pasti punya pengalamannya masing-masing.

Salah satu caranya agar saya juga tidak terlampu tergantung pada gadget adalah dengan tidak menggunakan gadget secara penuh bahkan tidak sama sekali saat hari sabtu dan minggu. Saat akhir pekan adalah saat yang paling tepat untuk keluarga berkumpul. Saya, suami dan putri kami Naura biasanya menghabiskan akhir pekan kami dengan tidak berdiam diri di rumah. Setiap sabtu dan minggu, biasanya kami bersepeda keliling kota Jogja, makan di luar, atau silaturahmi ke teman-teman suami yang memang sudah lebih lama di Jogja. Then life is going on without gadget. Jadi sehari atau dua hari tidak masalah jika harus tanpa gadget bukan? Saya sendiri merasakan manfaat yang besar karena menghabiskan waktu dengan keluarga membuat sya menjadi lebih dekat dan lebih saling memahami satu dengan yang lain yang kadang tidak mungkin dilakukan hanya dengan ber-gadget ria. Bukankah sebelum ada gadget, kita atau ibu dan embah kita tetap eksis.hehe So, sehari tanpa gadget : It's Okay.

 “Tulisan ini ikutan GA keren Sehari Tanpa Gadget di blog Keajaiban Senyuman lhooooo”