Kura-Kura-Penyu dan Konservasi
![]() |
Penyu Laut (Sumber) |
Ada tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa kura-kura, yaitu penyu (sea turtles), bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Kura-kura sendiri terdiri dari kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
![]() |
(Sumber) |
Dalam Mitologi Hindu disebutkan bahwa bumi ini disangga oleh empat ekor kura-kura. Kisah kuno Adiparwa juga menceritakan bahwa kura-kura raksasa berperan penting menyangga gunung yang diputar dan digunakan untuk mengaduk lautan dalam mencari tirta amerta alias air kehidupan. Bulus atau labi-labi juga menjadi hewan yang disucikan, sehingga kerap dipelihara di kolam-kolam kuil Hindu atau tempat suci lainnya. Lukisan kura-kura pun kadang-kadang muncul pada relief candi atau makam.
Daging kura-kura dan penyu, telah lama dikenal sebagai makanan yang lezat. Ribuan ekor bulus, kura-kura dan penyu terutama penyu hijau, serta telur-telurnya,telah menjadi santapan manusia. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) diburu dan diambil sisiknya yang indah untuk bahan perhiasan. Beberapa jenis penyu yang lain juga kerap dibunuh dan dikeringkan (diopset) untuk dijadikan hiasan dinding. Selain itu banyak juga jenis kura-kura yang ditangkap untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan, karena keindahan warna, keunikan, bahkan karena kelangkaannya yang membuat beberapa diantaranya berharga mahal.
Kondisi tersebut telah menurunkan populasi kura-kura ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Terlebih habitat alami kura-kura seperti sungai-sungai, rawa dan hutan juga telah turut rusak akibat aktivitas manusia. Selain itu, perkembangan populasi kura-kura amat lambat. Sehingga tindakan konservasi kura-kura sangat diperlukan.
Dari semua spesies kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia melalui undang-undang. Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Akan tetapi, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.
![]() |
Penyu Laut (Sumber) |
Bersyukur kini dibangun stasiun penetasan di tempat-tempat yang populer sebagai tempat bertelur penyu untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival). Di Indonesia misalnya terdapat stasiun penetasan di:
- Pantai selatan Jawa Barat (Pangumbahan, Cikepuh KSPL Chelonia UNAS)
- pantai selatan Bali (di dekat Kuta)
- Kalimantan Tengah (Sungai Cabang FNPF)
- pantai selatan Lombok
- Jawa Timur (Alas Purwo)
- Bengkulu (Retak ilir Muko-muko)
- Pulau Cangke Kabupaten Pangkep Prov. Sulawesi selatan
- Pulau Jemur Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau
Mengapa sih, konservasi beberapa spesies kura-kura menjadi demikian penting adalah karena beberapa dari kura-kura tersebut mempunyai habitat spesifik untuk bertelur, musim tertentu untuk breeding, rentan terhadap kepunahan. Terlebih beberapa spesies kura-kura tersebut memiliki jumlah induk dewasa bertelur yang rendah, dengan telur-telur yang masih banyak diburu, juga beting tempat bertelur yang sering terkikis abrasi. Maka, mari kita lebih sadar betapa penting konservasi kura-kura demi menjaga agar tidak terjadi kepunahan pada spesiesnya. Karena spesies-spesies kura-kura merupakan kekayaan genetik keanekaragaman hayati reptilia Indonesia.
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura
0 komentar